Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Review Novel : Tentang Kamu

 

Photo By GoodReads.com


Judul             : Tentang Kamu

Penulis          : Tere Liye

Penerbit        : Republika

ISBN            : 978-603-0822-34-1

Tahun Terbit : 2016

Genre            : Kehidupan

Penilaian       : .4.5 / 5 

    “Juz 1 : “Apakah kesabaran memiliki batasan ?. aku tahu jawabannya sekarang.  Ketika kebencian, dendam sekumat sebesar apapun akan luruh oleh rasa sabar” (Hal 46).

    Bagaimana jadinya jika kalian menganggap seseorang yang biasa-biasa saja bahkan anda menganggapnya remeh, namun dibalik itu semua ternyata seseorang tersebut menyimpan banyak hal-hal yang luar biasa. Kalian tentu pernah melakukannya. Itulah yang di hadapi seorang Zaman Zulkarnaen, tokoh utama pada cerita yang sedang magang pada sebuah firma hukum bernama Thompson & Co. Ia langsung mendapat tugas untuk mencari ahli waris dari seorang nenek tua dari panti jompo yang telah wafat dengan harta warisan sebesar 1 miliar poundstering atau setara dengan 19,2 triliun rupiah.

    Kali ini saya akan membahas novel tertebal kedua yang pernah saya baca setelah novel Rindu, yaitu Tentang Kamu karya Tere Liye. Bagaimana tidak tebal, buku ini jumlah halamannya 524. Walaupun bukunya yang tebal, saya berhasil menyelesaikan novel ini hanya dalam kurun waktu empat hari, dan itu merupakan rekor tercepat membaca novel saya akhir-akhir ini. Saat pertama melihat buku ini, saya cukup ragu membacanya karena akan butuh butuh waktu cukup lama untuk menghabiskan jalan cerita di dalamnya. Ketika membaca judulnya, saya juga mengira bahwa novel ini akan bercerita tentang asmara seorang remaja. Ternyata saya salah besar.

    Perempuan itu bernama Sri Ningsih. Lahir di Pulau dimana tidak terdapat banyak rumput dan kambing-kambingnya yang selalu memakan helai-helai kertas. Sebuah tempat pertama kali yang didalamnya ia dapatkan cobaan berat pada umur yang belia.

    Sesuai dengan judunya, yaitu Tentang Kamu. Saya hanya ingin memberitahu bahawa kata “Kamu” ternyata merupakan rujukan atau istilah untuk perjalanan hidup Sri Ningsih. Perjalanan hidupnya tersebut diceritakan melalui usaha seorang Zaman Zulkarnaen dalam mencari ahli waris yang sah secara hukum. Namun, seperti yang sudah saya singgung sedikit, Sri Ningsih mengakhiri hidupnya disebuah panti jompo di negara Prancis. Hal tersebut membuat Zaman kesulitan karena tak ada keluarga satu pun yang sedarah dengannya di sana dan ditambah dengan catatan sipil yang sangat terbatas, lengkaplah sudah kesulitannya. Maka dari itu Zaman pun melakukan investigasi lebih dalam mengenai jalan hidup seorang Sri Ningsih. Investigasinya itu dimulai dari panti jompo di Prancis. Lalu, berlanjut di Pulau Bungin, Surakarta, Jakarta, sampai bolak-balik London dan Prancis.  

    Di sela-sela investigasinya itu, ia banyak bertemu dengan kerabat-kerabat Sri Ningsih. Melalui cerita kerabat-keratabnya, Zaman diceritakan tentang mirisnya hidup Sri Ningsih sedari kecil sampai dewasa.

    Dari cerita-cerita itulah terdapat banyak nilai-nilai moral yang terkandung dalam isi cerita di novel ini. Novel ini memberi pelajaran tentang kesabaran, keteguhan, dan tentang menerima nasib. Selain memberikan pesan moral melalui cerita-cerita, kita juga akan disuguhkan diary yang ditulis oleh Sri Ningsih. Diarinya selalu berawalkan “Juz ke.. : Tentang ..”. Menurut saya adegan diari Sri Ningsih adalah adegan yang paling menyentuh.

    Selain menyuguhkan pesan-pesan moral baik secara tersurat maupun tersirat, kelebihan novel ini juga terletak pada alur cerita yang bagus dan tidak mudah untuk ditebak. Selalu ada peristiwa yang unexpected. Tere Liye juga menyelipkan banyak ilmu sejarah di dalam novelnya. Seperti sejarah penamaan pedagang kaki lima, sejarah gerobak, dan peristiwa PKI.  

    Sebagai penutup Review ini, saya ingin memberi kutipan favorit di novel ini tentang rasa sakit, dengan kata-kata saya sendiri

 

Ketika rasa sakit datang begitu hebat, maka satu-satunya jalan keluar adalah menari diantara kesakitan tersebut- Novel Tentang Kamu

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter