Han adalah seorang koki di sebuah restoran . Dia bisa dibilang juru masak yang terkenal dan terhebat sepanjang masa. Kehebatannya bisa dibuktikan dengan kepiawaiannya dalam memasak segala jenis makanan. Mulai dari makanan di bumi bagian barat sampai dengan bagian timur, Dia bisa menguasainya. Orang-orang yang telah mengenal Han percaya bahwa semua makanan yang ada di dunia ini merupakan hasil karyanya.
Untuk membuktikan keahliannya itu, salah satu stasiun televisi terkenal mengundang Han untuk memperagakan cara memasak sebuah makanan istimewa kepada khalayak umum. Walaupun sebenarnnya Han mempunyai banyak pekerjaan memasak yang harus diselesaikan, Dia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.
Satu hari sebelum acara peragaan memasak itu dimulai, para kru televisi yang bertugas menanyakan kepada Han tentang masakan apa yang akan dipertontonkan nantinya sehingga mereka bisa mempersiapkan bahan-bahan untuk Han. Para kru saat itu sangat tegang, mereka takut Han meminta bahan-bahan yang aneh. Seperti misalnya, lobster biru palung Mariana atau cumi-cumi bintik kuning yang hanya muncul ketika tujuh tahun sekali di samudra Hindia. Akan tetapi tidak disangka-sangka, ternyata Koki Han sendirilah yang akan membawa peralatan dan bahan-bahan masakan.
"Maaf, Koki Han. Jika boleh kami tau, Apakah masakan yang akan tuan buat sebegitu istimewanya, sampai-sampai Tuan sendiri yang harus membawa semua perlengkapan dan bahan-bahannya?." Kata salah satu staff televisi.
Mendengar pertanyaan itu, Koki Han pun tertawa tipis sejenak. "Tidak. Makanan yang akan kubuat kali ini tidak istimewa, hanya sepiring Nasi Goreng. Kalian tidak perlu khawatir, persiapkan saja semua kebutuhan tayangan televisi nanti".
Para staff cukup terkejut dengan rencana Koki Han. Nasi goreng ?, seorang koki hebat hanya menayangkan peragaan memasak sepiring nasi goreng, itulah kata-kata yang setidaknya ada di benak para staff. Namun mereka segera melupakan itu dan bersiap untuk pemilihan judul acara.
Acara memasak itu akhirnya diberi judul "Resep Nasi Goreng Spesial Ala Koki Hebat Se-Alam Semesta".
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Semua staff acara telah bersiap. Koki Han juga telah siap dengan pakaian lengkap serba putih dan bahan-bahan makanan yang terjajar rapih di meja. Beberapa lampu sorot dinyalakan dari atas. Salah satu kru televisi menghitung mundur dari tiga, dua, dan satu. Kamera mulai merekam.
"Baik, Pemirsa. Selamat datang di acara memasak hari ini. Perkenalkan nama saya Han. Seperti yang telah kalian ketahui, kali ini kita akan memasak Nasi Goreng. Pemirsa di rumah tentu sudah pernah memasakan makanan yang satu ini, tapi resep nasi goreng yang akan saya peragakan tentu akan berbeda dari resep-resep yang sudah kalian pernah buat. Baiklah mari kita mulai dengan bahan-bahannya". Koki Han mulai menyusun mangkuk-mangkuk kecil berisi rempah-rempah. Kameramen mulai menyorot mangkuk-mangkuk tersebut. Bahan-bahan itu pun terlihat jelas pada layar monitor. Ada dua siung bawang merah, tiga siung bawang putih, cabai, terasi, kecap, minyak, garam dan telur.
Setelah itu Koki Han mengambil beberapa bahan yang ada di mangkuk tersebut. "Pertama-tama kita hancurkan terlebih dahulu bawang, cabai, dan terasi. Di sini saya tidak menggunakan blender untuk menghaluskannya. Saya lebih suka memakai cara manual untuk mengancurkan kehidupan para bahan-bahan tersebut".
Koki Han terlihat bersemangat sekali ketika menghancurkan ketiga bahan tersebut. Suara benturan material batu ulekan yang dibuatnya sampai terdengar nyaring ke seluruh ruangan. Dia memang mahir sekali dalam urusan menghancurkan rempah-rempah dengan cara manual. Hanya perlu waktu beberapa menit hingga bahan-bahan itu terlihat halus.
"Langkah selanjutnya kita tuangkan minyak ke wajan dan panaskan dengan api besar!!. Setelah panas kita masukan nasi putih dan bumbu yang telah dihaluskan. Jangan lupa tambahkan juga kecap secukupnya." Tidak mau acaranya terkesan membosankan, Koki Han menambahkan sedikit atraksi dengan menuangkan bahan rahasianya, seketia mumcul Api yang menyambar besar ke atas. Di sela-sela itu Koki Han tertawa. "Hahaha, lihatlah setelah dihancurkan, bahan-bahan itu kini saya panaskan dengan cobaan yang hebat dan ditambah dengan beban setumpuk nasi. Jangan lupa aduk sampai merata supaya semua bahan pusing dengan masa depan".
Mendengar perkataan Koki Han tadi, para kru televisi tentu menjadi bingung. Tapi acara itu terus berlangsung.
"Baik cukup, Jika sudah merata kita tuangkan ke dalam piring. Berikan sedikit irisan timun agar terlihat cantik". Koki Han pun mengiris timun itu dan menambahkan ke atas masakannya " Dan jadilah sepiring mangkuk kehidupan yang lezat..."
Posting Komentar
Posting Komentar